1 Okt 2013

Renungan Harian.. Barangsiapa Memudahkan, Akan Dimudahkan

oleh : Nita Anggraini




Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, 
            'Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mu'min di dunia, maka Allah akan melepaskan keslutannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, kecuali ketentraman akan turun kepada mereka, rahmat akan memenuhi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhkluk yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang terlambat amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepat (nasibnya)” (HR. Muslim)
Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits ini, diantaranya adalah sebagai berikut : 


1. Bahwa Allah SWT telah menetapkan sunnatullah dalam hubungan sosial (baca ;hablumminannas) yaitu bahwasanya siapa yang berbuat baik, maka kebaikannya itu akan kembali kepada dirinya sendiri. Sebaliknya siapa berbuat jahat (tidak baik), maka kejahatannya itu akan kembali kepada dirinya sendiri pula. Oleh karenanya hendaknya setiap kita senantiasa berusaha untuk berbuat baik terhadap siapapun. Dan diantara bentuknya adalah memudahkan uruasan dan kesulitan orang lain, khususnya yang sedang mendapatkan kesulitan. Allah SWT berfirman :


“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra'/ 17 : 7)

2. Bahwa benefit memudahkan orang lain yang sedang kesuiltan adalah bahwa ia akan dimudahkan oleh Allah SWT, atas segala kesulitannya baik terkait urusan dunia maupun urusan akhirat. Teks hadits di atas sangat jelas menggambarkan hal tersebut  “...dan barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat” Dan alangkah beruntungnya seseorang yang kesehariannya senantiasa berusaha untuk memudahkan urusan orang-orang yang sedang kesulitan. Karena benefit yang akan diperolehnya adalah ia akan mendapatkan kemudahan dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat. Dan jika kita renungkan, pekerjaan kita sehari-hari adalah dalam rangka memudahkan urusan orang yang terkena risiko (baca ;
tertimpa musibah). Jika kita meniatkan dengan ikhlas insya Allah kita akan dimudahkan Allah SWT dalam segala kesulitan kita.

3. Anjuran untuk menutupi aib (baca ; keburukan) antara sesama saudara seiman. Karena pada hakekatnya setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dan sesama saudara, hendaknya saling menutupi aib dan tidak mengumbar dan menyebarluaskan aib sesama muslim kepada orang-orang yang tidak memiliki kepentingan. Kecuali dengan maksud memperbaiki dan atau agar keburukannya tidak menyebar luas. Dalam sebuah hadits digambarkan: Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Setiap muslim adalah haram bagi muslim lainnya. (yaitu) darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR. Muslim)
4. Bahwa ternyata salah satu “penyebab” datangnya pertolongan dari Allah SWT adalah karena kita menolong orang lain yang sedang kesulitan. Hadits di atas dengan jelas menggambarkan hal tersebut “Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” Oleh karenanya kita dianjurkan untuk senantiasa memberikan pertolongan kepada orangorang yang memang sedang kesulitan dan memerlukan bantuan dan pertolongan dari kita. Dalam koteks kekitaan diantaranya adalah para nasabah kita. Karena dengan demikian, Allah akan selalu memberikan pertolongan-Nya kepada kita (baca; nashrullah).

5. Bahwa orang yang belajar menuntut ilmu, pada hakekatnya ia sedang menapaki jalan menuju surga Allah SWT. Dan alangkah indahnya apabila hari-hari kita dilalui dengan motivasi dasar untuk menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu tidak harus berada di sebuah tempat pendidikan formal. Menuntut ilmu bisa dimana saja, termasuk di dalamnya dalam majlis ta'lim. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun merupakan tempat yang baik untuk menuntut ilmu. Ia bernama Universitas Kehidupan.
Dimana kita sebagai mahasiswanya, sementara orang diluar kita adalah para dosennya. Banyak hikmah yang dapat kita petik dari orang lain, bahkan dari seorang tukang becak, pedagang asongan, atau penjaja makanan. Oleh karenanya penting bagi kita semua untuk senantiasa tiada henti mencari ilmu, dimanapun dan kapanpun. Dan ilmu yang terbaik adalah ilmu yang dapat mengantarkan kita kepada keridhaan Allah SWT.

Sumber : http://www.takafulumum.co.id/index.php/in/renungan-harian/243-siapa-mudahkanlah-akan-dimudahkan

Renungan Harian by Ita / 01
a | Jl. Mampang Prapatan 
Peserta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar