Sebuah
kisah tentang keimanan salah seorang hamba Allah SWT di mana kala itu imanya
sempat naik, lalu turun, lalu naik lagi. Kisah dari seorang sahabat nabiyang
bernama Tsalabah Bin Abdurrohman ra tsalabah adalah pemuda Anshor berusia
sekitar 17 tahunan ia adalah pemuda yang sangant mencitai Allah dan Rosulnya.
Tsalabah adalah
pemuda yang senantiasa mendapatkan kabar dari rosulullah dan di mintai pertolongan oleh rosulullah untuk
menyampaikan kabar berita kepada salah satu sahabat rosulullah SAW. Suatu
ketika rosulullah meminta pertolongan kepada tsalabah untuk membawa sebuah kabar kepada seorang sahabat rosul,
tsalabah pun mematuhi perintah rosulullah dan mulai berjalan menuju kota Madina
ntuk memberi kabar tersebutkepada sahabat rosul, namun di dalam perjalanan ada
sebuah hal yang menarik hatinya dan membuat ia berhenti dari perjalananya. Pada
suatu itu ia melihat ada pintu rumah yang terbuka sedikit pintunya dan didalam
rumah tersebut langsung menembus kamar mandi, dan di dalam kamar mandi itu ada
seorang gadis yang sedang mandi maka tsalabah menghentikan langkah kakinya dan
mulai mulai melihat wanita yang sedang mandi tersebut, lama sekali tsalabah
memandangi keindahan yang ada di hadapannya, sampai-sampai dia tersadar dan
lagsung berkata astagfirullah ya Allah , mataku telah berbuat dosa ya Allah,
kemudian tsalabah mulai merasa takut kepada dirinya sendiri, bagaimana ketika
aku telah menyampaikan berita lalu kembali kepada rosul pasti rosul akan diberi
tahu oleh Allah SWT bahwa apa yang telah aku lakukan ini adalah dosa, dosa
besar karna mataku begitu kotor karna melihat wanita yang haram yang seharusnya
aku tidak melihatnya namu aku berlama-lama melihatnya tanpa busananya, dan
akhirnya tsalabah memutuskan untuk lari dari kota Madinah dan bersembunyi
dipegunungan antara Madinah dan Makkah. tinggal disana dan senantiasa bertaubat
dan menangis kepada Allah Swt selama 40 hari.
Malaikat Jibril
as menyampaikan perihal ini kpd Rasul Saw, shg Rasulullah Saw
meminta kepada beberapa sahabat Anshar untuk menjemputnya. Ketika sampai Madinah, Rasulullah Saw sedang memimpin shalat berjamaah. Maka shalatlah mereka, namun Tsalabah ra masih dengan rasa berdosanya, memilih shaf paling belakang. Ketika ia mendengar ayat Qur’an yg sdg dibaca Rasul Saw, ia seketika pingsan.
meminta kepada beberapa sahabat Anshar untuk menjemputnya. Ketika sampai Madinah, Rasulullah Saw sedang memimpin shalat berjamaah. Maka shalatlah mereka, namun Tsalabah ra masih dengan rasa berdosanya, memilih shaf paling belakang. Ketika ia mendengar ayat Qur’an yg sdg dibaca Rasul Saw, ia seketika pingsan.
Selesai shalat,
Rasulullah Saw membangunkannya dan menanyakan perihal dirinya.
“Apa yg menyebabkan kau pergi
dariku?,” tanya Rasul.
“Dosaku, ya Rasulullah,”
jawabnya.
“Bukankah aku pernah menunjukkan
ayat yg dpt menghapus dosa dan kesalahan (QS.
2:201)?,” tanya Rasul.
2:201)?,” tanya Rasul.
“Betul, akan tetapi dosaku
teramat besar, ya Rasulullah,” jawabnya.
“Akan tetapi, Kalam Allah itu
lebih besar lagi,” jawab Rasulullah Saw.
Setelah itu, Rasulullah Saw
memerintahkan agar Tsalabah dibawa kerumahnya. Namun setelah sampai dirumah,
Tsalabah ra jatuh sakit, hingga akhirnya Rasulullah Saw yang mendengar kabar
sakitnya Tsalabah ra menjenguknya. Tsalabah ra masih malu karena rasa
bersalahnya selalu menggeser kepalanya dari pangkuan Rasulullah Saw.
“Mengapa kamu geser kepalamu
dari pangkuanku?,” tanya Rasulullah Saw.
“Karena kepala ini penuh dosa,”
jawab Tsalabah ra.
“Apa yg kamu keluhkan?,” tanya
Nabi Saw kepadanya.
“Seperti ada gerumutan
semut-semut di antara tulangku, dagingku, dan kulitku,” jawab Tsalabah ra.
“Apa yang kamu inginkan?,” tanya
Nabi Saw.
“Ampunan Rabbku,” jawabnya.
Kemudian turunlah Jibril as kpd
Nabi Saw dengan membawa wahyu dr Allah Swt, “Andaikata hamba-Ku ini meghadap-Ku
dengan kesalahannya sepenuh bumi, Aku akan menyambutnya dengan ampunan-Ku
sepenuh bumi pula.”
Nabi Saw menyampaikan wahyu
tersebut kepada Tsalabah ra, dan seketika ia terpekik dan meninggal. Maka
Rasulullah Saw memerintahkan agar ia segera dimandikan dan dikafani. Ketika
selesai menyalatinya, beliau Saw berjalan sambil berjingkat.
Salah seorang sahabat menanyakan
mengapa Rasulullah Saw berjalan sambil berjingkat seperti itu. “Demi Dzat yang
telah mengutusku dengan benar sebagai Nabi, sungguh aku tidak mampu meletakkan
kakiku di atas bumi, karena malaikat yang turut melayat Tsalabah sangatlah
banyak,” jawab Rasulullah Saw.
Lihatlah
perbuatan tsalabah hanya seperti itu saja membuatnya sangat ketakutan, ketika
itu imanya sedang turun karena
memang dia sendirian dan karena
godaan syaiton yang dasyat membawa jiwa pemudanya membuat dia sampai senang
melihat hal-hal itu, lalu ketika dia kembali kepada saudara-saudaranya imanya
kembali naik dan senantiasa selalu bertaubat karena dosa matanya.
Lau
bagaimana kita yang membuat beribu-ribu dosa, sudah merasakah kau beriman kepda
Allah dan rosulnya? Kaukatakan kau beriman kau katakana lailahailallah, kau
katakana Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan
rasuulullaah tapi sesungguhnya kau
berikan kepada bibirmu tapi sesunggunya hatimu berdusta, terlalu banyak dosa
yang kau lakukan kepada Allah dan rosulnya tai kau tak pernah takut akan
dosa-dosa itu, lalu semoga kita senantiasa mengambil pelajaran dari kisah
tsalabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar